Pringsewu - Diselenggarakan Sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K), Akses pembiayaan (penyaluran KUR) serta Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bertempat di Balai Pekon Wai Ngison, Kamis (09/06/2022).
Acara ini dibuka oleh Kepala Pekon Way Ngison Hengki Alwi dan dihadiri oleh: 1). Abdul Salam Nasrudin, ST, S.Sn (Kepala Bidang Usaha dan Pascapanen Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung) beserta tim; 2). drh. Budi Pramono (Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu) beserta tim 3). drh Mahdi Hartono (Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung) beserta tim; 4). Ika Maulana R. (Kepala Cabang JASINDO Lampung) beserta tim; 5). Efin Afriza (Ka Unit BRI Pagelaran) beserta tim.
Sosialisasi program Asuransi Ternak Sapi dan Kerbau (AUTS/ K) terus dilakukan pemerintah Provinsi Lampung dan juga PT JASINDO untuk memberikan perlindungan usaha kepada peternak sebagai proteksi risiko seperti kematian karena penyakit, kecelakaan, kehilangan akibat pencurian, maupun kematian akibat beranak. Pada tahun ini Pemerintah Provinsi Lampung juga memberikan bantuan berupa subsidi premi swadaya 20% (Rp. 40.000/ ekor) untuk 100 ekor sapi yang dimiliki peternak anggota e-KPB di Kabupaten Pringsewu.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan sosialisasi terkait program KUR dengan suku bunga 6% per tahun dan jangka waktu maksimal 5 tahun. Plafon yang diberikan mulai dari 10 jt hingga 500 jt. Melalui KUR diharapkan dapat membuka peluang bagi para peternak untuk mengakses permodalan dalam rangka mengembangkan usahanya.
Sosialisasi Penyakit mulut dan kuku (PMK) dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, penularan dan pencegahan/ pengendalian penyakit PMK. Sosialisasi PMK dilakukan dengan stakeholder terkait salah satunya bersinergi dengan Universitas Lampung (UNILA). PMK disebabkan oleh virus yang menyerang hewan berkuku belah terutama hewan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, serta ternak babi. Virus ini dapat menyebar melalui udara, kontak langsung/ tidak langsung, makanan dan minuman, IB, vektor serangga, dan hewan karier. Hingga saat ini Kabupaten Pringsewu masih dinyatakan bebas dari penyakit PMK. Upaya preventif juga terus dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah PMK.