Bandar Lampung - Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Lampung yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala UPTD Balai Laboratorim Keswan, Kesmavet dan Klinik Hewan (Christin Septriansyah, S.Pt., MM) didampingi oleh Subkoordinator Pengolahan dan Pemasaran (Nora Agustina, S.Pt) menghadiri Rapat Teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se- Provinsi Lampung di Ruang Command Center Lantai 2 Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung, Rabu (20/07/2022).
Rapat dibuka oleh Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung (Ir. Fredy, SM., MM) dan dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ir. Kusnardi, M.Agr) dan dihadiri oleh TPID Provinsi Kabupaten/ Kota se- Provinsi Lampung.
Rapat ini merupakan upaya Provinsi Lampung dalam menekan laju inflasi serta meningkatkan koordinasi TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Adapun materi yang disampaikan pada rapat ini adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Inflasi di Provinsi Lampung oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung (Irfan Farulian);
2. Ketersediaan Pangan Pokok Strategis Serta Upaya Pemerintah Provinsi Lampung Dalam Mengendalikan Inflasi oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung (Ir. Bani Ispriyanto);
3. Kondisi Harga dan Upaya Pengendalian Harga Bahan Pangan Pokok Strategis oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung (Elvira Umihani, SP., MT.).
Beberapa poin yang dibahas dalam rapat teknis diatas, yaitu:
1. Indeks Harga Konsumen Provinsi Lampung pada bulan Juni mengalami Inflasi sebesar 1,2 % dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,59 %;
2. Inflasi pada bulan juni terjadi akibat adanya peningkatan sejumlah komoditi seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, kenaikan tarif angkutan udara dan rokok kretek filter;
3. Secara tahunan (YoY), inflasi pada bulan juni 2022 di Provinsi Lampung tercatat sebesar 5% yang lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,53%, namun lebih rendah dibandingkan inflasi sumatera yang tercatat sebesar 5,82% namun resiko inflasi secara broad-based akan meningkat pada tahun 2022;
4. Stok dan ketersediaan komoditas peternakan dapat dikatakan aman meskipun grafik perkembangan harga komoditas peternakan seperti telur ayam ras dan daging ayam ras masih tinggi;
5. Dalam mengatasi kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras, diminta kerjasama Bulog agar subsidi jagung kepada peternak terus dilanjutkan;
6. Resiko inflasi akan terus meningkat terutama disebabkan oleh terganggunya pasokan beberapa bahan pangan strategis turut mendorong kenaikan harga bahan pokok pada kelompok volatile food (cabai merah, bawang merah, minyang goreng serta telur ayam dan daging ayam ras (disebabkan peningkatan permintaan di tengah kenaikan harga pakan);
7. Dalam mengantisipasi beberapa resiko tersebut perlu ditingkatkan sinergi dan komitmen bersama untuk memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif;
8. Dalam hal ini Asisten 2 menyampaikan Inflasi agar tetap terjaga dan terkendali guna mendukung laju perekonomian di Provinsi Lampung.