Post

Bandar Lampung – Rapat Koordinasi Pengendalian dan Percepatan Serapan Anggaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aula Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Selasa (04/10/2022). 

 

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHP) (Tri Melasari, S.Pt., M.Si.) sebagai Penanggung jawab PMK Provinsi Lampung, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung (Ir. Lili Mawarti, M.Si.), dan dimoderatori oleh Sekretaris Disnakkeswan Provinsi Lampung. Turut hadir pada acara tersebut Kepala Dinas atau yang mewakili pada fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Provinsi Lampung, Balai Veteriner Lampung, Balai Karantina Pertanian Provinsi Lampung, BPTU Sembawa, Penanggung jawab (Pj) PMK Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, Direktorat Perbibitan dan Produksi (Bitpro), serta dihadiri oleh peserta melalui virtual.

 

Dalam rapat tersebut koordinasi dan komunikasi antar elemen baik pada tingkat daerah (Provinsi/Kabupaten) maupun pusat menjadi unsur yang penting. Kendala yang menghalangi teknis di lapangan sebaiknya segera dilaporkan untuk dapat ditindak lanjuti dan diselesaikan dengan lebih cepat. Kepala Disnakkeswan Provinsi Lampung mendorong adanya komunikasi yang intensif pada setiap unsur Kabupaten/Kota maupun di Provinsi dan dapat menyampaikan segala kendala teknis untuk dapat diselesaikan agar percepatan proses vaksinasi dan penandaan ternak dapat terlaksana dengan baik. Realisasi vaksinasi Provinsi Lampung pada tanggal 4 Oktober 2022 telah mencapai 225.245 dosis dari target 1.728.428 dosis untuk tahun 2022. 

 

Pada kesempatan tersebut Direktur PPHP memberikan arahan bahwa percepatan Pelaksanaan vaksinasi ataupun penandaan harus segera dieksekusi dengan cepat dan secara bersamaan. Mengingat dana yang digunakan melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kepala Disnakkeswan Provinsi Lampung juga menekankan selain penyelesaian yang cepat tentu juga harus tepat sasaran, efektif dan akuntabel.

 

Disnakkeswan terus mengupayakan untuk masing-masing Kabupaten/Kota untuk tetap meningkatkan kewaspadaan agar Lampung tetap dalam kondisi zero case. Vaksinasi harus masif ditingkatkan untuk memperkuat kekebalan ternak terhadap virus PMK. Penandaan ternak juga harus dimaksimalkan untuk mengetahui informasi tersebut dan dapat membantu proses pengecekan lalu lintas ternak melalui eartag yang terpasang.

 

Melalui agenda ini, diharapkan koordinasi dan komunikasi antara daerah dan pusat dapat lebih efektif dan intensif yang bertujuan untuk mengentaskan PMK dari Provinsi Lampung, serta menjadikan Peternak Lampung Berjaya.