Bandar Lampung – Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Hotel Bukit Randu (15/11/2022)
Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ir. Kusnardi, M.Agr.Sc.), Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung (Ir. Lili Mawarti, M.Si.), dan dimoderatori oleh Sekretaris Disnakkeswan (drh. Anwar Fuadi, M.P.H.). Turut hadir pada acara tersebut Kepala Dinas atau yang mewakili pada fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di 15 Kabupaten/Kota, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Provinsi Lampung Balai Veteriner Lampung, Balai Karantina Kelas 1 Lampung, Penanggung jawab (Pj) PMK Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, perwakilan akademisi dan asosiasi yang tergabung dalam tim Satgas Penanganan PMK Provinsi Lampung.
Pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Asisten II memberikan arahan bahwa perlu adanya program untuk menampung dan memberikan pelatihan sebagai tambahan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk percepatan Pelaksanaan vaksinasi.
Alokasi vaksin yang telah dikirim ke Provinsi Lampung adalah sebanyak 808.000 dosis dari target vaksin sampai Desember 2022 1.728.428 dosis. Vaksin tersebut telah terdistribusi ke Kabupaten Kota sebanyak 522.550 dosis dan 285.450 dosis masih sebagai depo di provinsi, dengan realisasi vaksinasi sampai dengan 14 November 2022 sebanyak 399.464 (76,45%) dari yang sudah didistribusikan, dan sisa sebanyak 123.086 dosis yang belum terealisasi.
Langkah-langkah teknis lainnya dalam pengendalian PMK yaitu pengobatan ternak sapi dan kerbau. Pemerintah Provinsi Lampung telah mendistribusikan obat-obatan berupa vitamin sebanyak 4.070 dosis, antipiretik 5.420 dosis, dan antibiotik 3.150 dosis, logistik pendukung berupa Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 6.199 set.
Disnakkeswan terus mengupayakan untuk masing-masing Kabupaten/Kota untuk tetap meningkatkan kewaspadaan agar Lampung tetap dalam kondisi zero case. Saat ini Lampung masih di zona merah, apabila selama 1 bulan tidak mencatatkan kasus PMK yang dibuktikan dengan data surveilans aktif rutin minimal 2 minggu sekali akan berubah menjadi zona putih Vaksinasi juga harus masif ditingkatkan untuk memperkuat kekebalan ternak terhadap virus PMK.
Melalui agenda ini, diharapkan koordinasi dan komunikasi antara Kabupaten dan Provinsi dapat lebih efektif dan intensif yang bertujuan untuk mengentaskan PMK dari Provinsi Lampung, serta menjadikan Peternak Lampung Berjaya.