Bekasi - Tim Subbag Perencanaan mewakili Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung menghadiri acara Pertemuan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Program/Kegiatan Peternakan dan Kesehatan Hewan Triwulan I TA. 2022 di Avenzel Hotel (19-21/04/2022).
Acara dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI. Dihadiri oleh Biro Perencanaan; Inspektorat Jenderal; Koordinator Data, Evaluasi, dan Pelaporan; Bappenas; DJA Kemenkeu; Kepala Unit Pelaksana Teknis lingkup Ditjen PKH; dan Kepala Dinas/Lembaga yang membidangi Fungsi PKH di 34 Provinsi di Indonesia.
Tujuan acara ini agar pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Program/Kegiatan Ditjen PKH setiap Triwulan yang dilakukan melalui aplikasi SMART Kemenkeu (Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu) dan E-Monev Bappenas dapat terlaksana secara optimal.
Materi pada pertemuan evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Arah dan kebijakan program/kegiatan peternakan dan kesehatan hewan tahun 2022 (oleh Sesditjen PKH);
2. Kebijakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program/kegiatan pembangunan pertanian (oleh Biro Perencanaan Kementan RI);
3. Rambu-rambu pelaksanaan pemantauan dan evaluasi (oleh Inspektorat Jenderal);
4. Sosialisasi SOP pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program/kegiatan PKH tahun 2022 (oleh Koordinator Data, Evaluasi, dan Pelaporan);
5. Kendala, solusi, dan tindak lanjut pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan per Direktorat;
6. Optimalisasi pelaporan kinerja berdasarkan PP.39 Tahun 2006 pada aplikasi E- Monev Bappenas (oleh Bappenas);
7. Optimalisasi nilai kinerja anggaran Ditjen PKH Tahun 2022 pada aplikasi SMART Kemenkeu (DJA Kemenkeu + Direktorat);
8. Refresh aplikasi E-SAKIP Kementan.
Data yang diinput dalam aplikasi E-Monev dan SMART harus memiliki validitas serta akurasi yang tinggi. Data digunakan untuk pengendalian pelaksanaan program/kegiatan di tahun berjalan, sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi perencanaan di tahun berikutnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat memantau pelaksanaan program/kegiatan yang telah berjalan, sebagai early warning dalam mendeteksi hambatan-hambatan yang ada secara cepat dan mencari solusinya. Sehingga dapat meningkatkan kinerja satker dan menghasilkan kegiatan yang berdaya guna serta berhasil guna.