Post

Bekasi - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung (Ir. Lili Mawarti, M.Si) didampingi oleh Tim Bidang Usaha dan Pasca Panen menghadiri Pertemuan Koordinasi Investasi dan Pembiayaan Peternakan TA 2023 bertempat di Avenzel Hotel Cibubur (27-28/02/2023).

 

Pertemuan Koordinasi Investasi dan pembiayaan dibuka oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH (Tri Melasari SPt, M.Si) dan dirangkai dengan Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Kegiatan Investasi dan Pembiayaan Tahun 2023 antara Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen PKH dengan Kepala Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan keswan di 9 (sembilan) Provinsi penerima kegiatan yaitu Provinsi Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi selatan.

 

Hadir pada acara tersebut perwakilan dari Kementerian Investasi/BKPM, Perwakilan dari Kementerian BUMN, BUMN (PT. Pertamina, PT. Jasindo, PT. Sucofindo, PT. Pelindi), Perbankkan (Bank BRI dan BJB), Dinas Provinsi dan unsur dari Kementerian Pertanian.

 

Pertemuan koordinasi dibagi menjadi 3 (tiga) sesi yaitu Kebijakan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) 2023, Kebijakan Pelaksanaan KUR serta Potensi dan Peluang Investasi Peternakan. 

 

Realisasi total KUR Pertanian Tahun 2022 sebesar Rp 113,434 T dengan 2.737.246 debitur dan realisasi sub sektor peternakan sebesar Rp 19,207 T dengan jumlah debitur 484.223 peternak. Sektor usaha pembibitan & budidaya sapi memberikan kontribusi terbesar sebanyak 267.377 debitur (55,22%), kemudian pembibitan & budidaya kambing domba sebanyak 92.722 debitur (19,15%) dan sisanya dari sektor usaha unggas, ternak perah dan lainnya. 

 

Bentuk Program TJSL yaitu pembiayaan usaha mikro dan usaha kecil (UMK) serta bantuan dan/atau kegiatan lainnya termasuk pembinaan. Berdasar Peraturan Menteri BUMN No 6 Th 2022 dan Surat Menteri BUMN No S-721/MBU/11/2022 Pendanaan UMK dari BUMN saat ini disalurkan oleh Bank BRI, serta biaya administrasi/ bunga TJSL sebesar 3% flat per tahun. 

 

Realisasi investasi untuk bidang peternakan tahun 2022 s.d triwulan III sebesar Rp Rp. 3,09 T, untuk peternakan unggas 82,88%, peternakan sapi dan kerbau 15,19%, sisanya untuk peternakan kambing, domba, babi dan jasa penunjang lainnya. Dalam penyusunan potensi dan peluang investasi harus dipersiapkan juga analisa dari beberapa aspek teknis antara lain ketersediaan lahan yg clear n clean, analisa ekonomi, analisa pasar, analisa sosial ekonomi serta analisa resiko. 

 

Untuk meningkatkan investasi khususny di sub sektor peternakan diperlukan strategi promosi baik secara off line promotion, on line promotion, maupun secara door to door promotion. Diharapkan setiap daerah dapat menyusun dan menyiapkan profil investasi yang meliputi potensi dan peluang investasi di tiap daerah untuk dapat di promosikan kepada investor.