Bandar Lampung - Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi SIKOMANDAN Tahun 2022 dengan menggusung tema “Sinergitas Bersama Untuk Mensukseskan Program Peningkatan Polulasi Ternak Di Bumi Ruwa Jurai, Peternakan Lampung Berjaya” yang dilaksanakan di Hotel Golden Tulip Springhill Lampung (Senin, 23/11/2022).
Agenda rapat tersebut dihadiri 100 orang peserta yang terdiri dari unsur Pokja, Penanggung Jawab, Tim Teknis, Recorder iSIKHNAS dan Petugas Teknis SIKOMANDAN di 15 Kab/Kota. Agenda rapat diawali dengan Laporan Ketua Panitia Plt. Kabid. Perbibitan dan Produksi Mas Agus Fahrozi, S.Pt., MM. dan dibuka oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Ir. Lili Mawarti, M.Si.
Dalam sambutan yang disampaikan saat pembukaan, Kepala Dinas memaparkan bahwa kegiatan SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) merupakan salah satu program unggulan bidang peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia. Kegiatan Sikomandan ini merupakan lanjutan dari program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi/Kerbau Indukan Wajib Bunting) yang dicanangkan oleh Kementrian Pertanian Sejak Tahun 2017. Kegiatan Sikomandan sendiri merupakan rangkaian kegiatan peningkatan populasi ternak yang dimulai dari pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB), Intensifikasi Kawin Alam (INKA), Pemeriksaan Kebuntingan (PKb), dan Pelaporan Kelahiran pada ternak sapi/kerbau. Setiap tahun Provinsi Lampung mendapatkan target akseptor ternak untuk dapat dilayani secara IB. “Sejak diluncurkannya program tersebut, Provinsi Lampung selalu memenuhi target yang diberikan oleh Pusat bahkan Provinsi Lampung selalu menempati posisi 5 besar Nasional capaian tertinggi” ungkap Lili Mawarti. Dijelaskan juga sampai dengan 19 November 2022 berdasarkan data yang dirilis oleh pusat, Provinsi Lampung menempati posisi ke-4. Adapun data iSIKHNAS pelaporan IB sampai dengan 19 November 2022 sudah diangka 244.624 ekor atau 97,5% dan Kelahiran 157.158 ekor atau 99,4%. ”Tentunya capaian ini perlu kita apresiasi terutama pada situasi-situasi yang sulit seperti masa sekarang dimana Indonesia menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Mereka (red-petugas teknis) yang berada di garda terdepan tetap melaksanakan kegiatan tersebut dengan penuh komitmen dan berupaya optimal agar target dapat tercapai namun tetap memenuhi SOP Pencegahan Penyebaran PMK dalam pelayanannya. Berangkat dari hal tersebut pada kesempatan ini kami dari Pemerintah Provinsi Lampung akan memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada Kabupaten/Kota yang telah berjerih payah dalam melaksanakan kegiatan sesuai target dan bahkan melampaui target” pungkas Lili menyampaikan kepada para peserta rapat.
Pada kesempatan tersebut turut hadir pula Pihak Direktorat Perbibitan dan Produksi Ditjen PKH Kementerian Pertanian yang memberikan arahan melalui Zoom yaitu Dr. Ir. Muhammad Imron, S.Pt.,MP.,IPU selaku Koordinator Ruminansia Potong mewakili Direktur Perbibitan dan Produksi. Dikutip apa yang disampaikan oleh Bapak Imron, bahwa Provinsi Lampung merupakan Provinsi dengan sentra ternak terbanyak (masuk 5 besar) di Indonesia. Produktifitas peningkatan populasi ternak melalui kegiatan SIKOMANDAN memberikan kontribusi positif terhadap pemenuhan pangan asal protein hewani. “Lampung ini Luar Biasa, DKS nya sudah oke, SIKOMANDAN juga oke banget” ungkap Imron. Hal tersebut terlihat dari capaian IB dan Kelahiran Ternak di Provinsi Lampung semua berada di zona hijau PMK. Dalam arahan itu pula disampaikan bahwa dalam rangka mendukung penanganan dan penanggulangan PMK Bitpro Pusat diberikan tugas pengawalan kegiatan penandaan dan pendataan ternak pasca vaksinasi PMK yang dituangkan dalam Kepmentan 559 Tahun 2022 tentang Penandaan dan Pendataan Hewan dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Harapan kedepan kegiatan ini dapat bersinergi dengan kegiatan-kegiatan yang telah berjalan terutama SIKOMANDAN dan Vaksinasi PMK.
Masuk sesi selanjutnya, dilakukan pemberian apresiasi berupa piagam penghargaan kepada Kabupaten/Kota yang berprestasi/mencapai target yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan SIKOMANDAN di Provinsi Lampung. Sebagai contoh pada tahun ini nominasi capaian kinerja pelaporan IB Terbaik diterima oleh Kabupaten Lampung Selatan, nominasi capaian kinerja pelaporan PKb terbaik diterima oleh Kabupaten Tulang Bawang Barat, nominasi capaian kinerja pelaporan Kelahiran terbaik diterima oleh Kabupaten Lampung Tengah, nominasi capaian realisasi penyerapan BOP terbaik diterima oleh Kabupaten Lampung Tengah, nominasi pelaporan kinerja Transfer Embrio terbaik diterima oleh Kabupaten Lampung Selatan.
Pada sesi terakhir terdapat dua materi yang disampaikan oleh narasumber diantaranya dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung drh. Anwar Fuadi, M.PH., dengan tema Review dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan APBN TP-06 dan dari Kepala UPTD BIB Terbanggi Syamsurialsyah, S.Pt., MT. dengan tema Promosi Produk BIB Lampung dan Koordinasi Penggunaan Semen Beku di Lapangan. Dirangkum apa yang disampaikan oleh Anwar Fuadi bahwa kegiatan tahun 2022 ini mengalami peningkatan kinerja baik dari sisi fisik maupun keuangan terutama dalam rangka penanggulangan penyakit mulut dan kuku. Kegiatan reguler SIKOMANDAN optimis dapat tercapai 100% mengingat sampai dengan tanggal 19 November 2022 realisasinya sudah 99%. Untuk kegiatan lain seperti Vaksinasi PMK, Pengobatan PMK, Penandaan dan Pendataan ternak harus ada komitmen dari seluruh stakeholder terutama dari Pihak Dinas Kabupaten.Kota dalam memberikan saran/masukan kepada para petugas agar ada sinergi dan juga kepada para peternak agar ternaknya mau diberikan vaksinasi maupun penandaan. Sebelum penutup, Syam (biasa dipanggil) memberikan informasi mengenai profil UPTD BIB Lampung dimana Bull yang berada di UPTD tersebut telah memenuhi standar SNI sehingga dapat layak untuk diedarkan. Sebagai penutup PPK menyampaikan bahwa proyeksi serapan anggaran yang berasal dari dana APBN terus diupayakan agar terserap secara optimal sampai dengan 25 Desember 2022, melihat hal tersebut langkah-langkah khusus dalam menyikapi waktu yang tidak lama lagi agar perhatian Kabupaten/Kota dalam menyampaikan realisasi pekerjaan untuk dapat diberikan haknya dipercepat dan terkoordinasi. PPK juga berharap pengalaman penanganan kegiatan tahun ini agar dapat menjadi pembelajaran di tahun depan sehingga seluruh item-item kegiatan utama dapat tercapai targetnya sesuai dengan waktu yang ditentukan.