Bandar Lampung - Diselenggarakan Pertemuan Koordinasi Pendampingan Manajemen Korporasi Petani dalam upaya Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Petani Berbasis Kawasan, Senin (14/11/2022). Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini: 1). Direktur PPHNak, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Tri Melasari, S.Pt., M.Si); 2). Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung (Ir. Lili Mawarti, M.Si); 3). Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Lampung (Dr. Agus Nompitu, S.E., M.T.P) dan 4). Ketua KPT Maju Sejahtera (Suhadi).
Kontribusi subsektor Peternakan terhadap PDRB Provinsi Lampung mengalami peningkatan sebesar 17%, yaitu dari 4,48% pada tahun 2020 menjadi 4,65% pada tahun 2021. Hal tersebut perlu didukung supaya subsektor peternakan dapat berkontribusi lebih banyak kedepannya. Strategi peningkatan daya saing perekonomian Lampung melalui sektor peternakan diupayakan melalui langkah strategis diantaranya: 1). Penguatan Kelembagaan dan Konsolidasi Peternak; 2). Pengembangan SDM; 3). Pengembangan Jaringan Usaha Pemasaran dan Kemitraan; serta 4). dukungan Pemerintah dalam Percepatan Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang. Penguatan Kelembagaan dan Konsolidasi Peternak dalam tingkat lanjut diarahkan untuk membentuk dan menerapkan sistem korporasi.
KPT Maju Sejahtera sebagai pioner korporasi peternakan yang telah berjalan diharapkan dapat dijadikan percontohan pengembangan model korporasi peternak di Provinsi Lampung. Evaluasi juga terus dilakukan untuk merumuskan arah kebijakan pengembangan korporasi terbaik sesuai kondisi peternak di lapangan. Indikator keberhasilan pengembangan Korporasi Peternak diantaranya: 1). peningkatan kapasitas kelembagaan korporasi; 2). peningkatan populasi dan produksi; 3). peningkatan pendapatan; 4). penambahan tenaga kerja; dan 5). kemandirian suplai pakan ternak. Kemandirian pakan ditempuh KPT melalui perluasan lahan HMT untuk ditanami rumput pakchong dan legum indigofera. Baik pakchong maupun indigofera saat ini telah melalui tiga kali masa panen serta berhasil dibudidayakan dan didistribusikan kepada seluruh kelompok anggota KPT.
Selain Lampung Selatan terdapat beberapa kawasan peternakan potensial yang sedang dipersiapkan untuk mengadopsi model Korporasi Peternak, diantaranya Kabupaten Pesawaran, Pringsewu dan Tanggamus. Salah satu sasaran pengembangan kawasan peternakan berbasis korporasi yaitu implementasi teknologi inovatif. Penting dalam hal ini mendorong dan melibatkan peternak-peternak milenial untuk bergabung dan bersama-sama mewujudkan fungsi korporasi yang utuh, efektif dan efisien.