Bandar Lampung – Focus Group Discussion dalam rangka Penyusunan Rancangan Awal RPJPD Provinsi Lampung 2025-2045 dengan tema “Hilirisasi dan Industralisasi Sektor Pertanian” yang diselenggarakan di Hotel Golden Tulip Spring Hill, Senin (31/07/2023).
Acara dibuka oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung (Ir. Mulyadi Irsan, M.T) dan dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung (Ir. Lili Mawarti, M.Si) beserta Kepala Perangkat Daerah lingkup sektor Pertanian Provinsi Lampung lainnya, Praktisi (KPT Maju Sejahtera, Great Giant Pineapple, Pelaku Usaha Budidaya Sapi, Pinsar Petelur Nasional, Pengolahan Susu Kambing, PT. Sumatera Food, UMKM Rafins, UMKM Rini Food), serta Akademi (Institut Teknologi Sumatera, Universitas Lampung, Sekolah Tinggi Pertanian Dharma Wacana Metro).
Hilirisasi dan industrialisasi subsektor peternakan di Lampung memiliki tujuan yang sama dengan pada sektor pertanian, yaitu meningkatkan nilai tambah dan memperluas peluang ekonomi. Dengan hilirisasi, produk-produk peternakan seperti daging, susu, atau hasil olahan lainnya dapat diolah lebih lanjut menjadi produk konsumsi yang siap jual. Sementara itu melalui industrialisasi, teknologi modern dan sistem produksi yang efisien dapat diterapkan dalam kegiatan peternakan untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk.
Dalam menghadapi persaingan global, produk hasil hilirisasi dan industrialisasi harus mampu bersaing dengan produk dari negara lain yang mungkin memiliki keunggulan komparatif. Provinsi Lampung dapat mewujudkan hal tersebut dengan meningkatkan daya saing produk-produknya di pasar internasional dengan menawarkan produk-produk yang lebih beragam, bernilai tambah tinggi, dan sesuai dengan permintaan konsumen.
Guna menjadi usulan dan pertimbangan dari penyusunan dokumen RPJPD Provinsi Lampung, Disnakkeswan memberikan solusi yang dapat dipertimbangkan dalam upaya memaksimalkan hilirisasi dan industrialisasi di Provinsi Lampung diantaranya:
1. Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas Pengolahan
2. Diversifikasi Produk
3. Peningkatan Kualitas Produk
4. Kemitraan dengan Industri Pengolahan
5. Pengembangan Merk dan Promosi
6. Pelatihan dan Keterampilan
7. Penelitian dan Inovasi
8. Akses Pembiayaan
Melalui langkah-langkah hilirisasi dan industrialisasi subsektor peternakan, diharapkan peternak maupun pelaku usaha subsektor Peternakan di Provinsi Lampung dapat mengakses pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan, dan memberikan kontribusi yang lebih besar pada perekonomian daerah. Selain itu, hal ini juga dapat menciptakan peluang kerja dan mendukung pembangunan berkelanjutan dalam sektor pertanian.