Lampung Utara - Bimtek Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Petani Berbasis Kawasan - Mendukung Kampung Zakat Baznas Sektor Peternakan bertempat di Balai Desa Madukoro Baru, Kec. Kotabumi Utara, Kamis (31/03/2022).
Hadir dalam bimtek ini: 1). Ir. Lili Mawarti, M Si (Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung); 2). Dr. Abdurrahman Harun (Plt. Ketua Baznas Provinsi Lampung); 3). Andriyani Salim, SE., MM (Camat Kotabumi Utara); 4). Aris Siswoyo, S.Pt (Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara). Narasumber bimtek yakni Dr. Ir. Arif Qisthon, M.Si dan Liman, S.Pt, M.Si (Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung). Peserta bimtek berasal dari perwakilan mustahik (penerima zakat) dari enam dusun di Desa Madukoro Baru.
Program Kampung Zakat Baznas dicetuskan oleh Bapak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Provinsi Lampung melalui pemberdayaan masyarakat sektor peternakan. Program Kampung Zakat di Desa Madukoro Baru merupakan pilot project Program Kampung Zakat Sektor Peternakan di Provinsi Lampung. Telah ditetapkan lokus program yaitu di 6 (enam) Dusun di Desa Madukoro Baru, diantaranya: 1). Sukadamai; 2). Sukajadi; 3). Sukajaya-Sukarukun; 4). Jangkarbumi; 5). Jodipati; dan 6). Plongkowati. Total responden sejumlah 165 orang dan setelah proses survei dan verifikasi ditetapkan sejumlah 87 orang layak menerima bantuan.
Mustahik penerima bantuan terdiri dari berbagai profesi dan tidak semuanya memiliki pengalaman dalam beternak. Bimtek bertujuan sebagai landasan awal bagi penerima bantuan supaya dapat mengelola bantuan dengan baik dan dapat berkembang sesuai yang diharapkan. Fokus bimtek meliputi aspek utama dalam manajemen pemeliharaan ternak (pemilihan bibit/pejantan/betina, pemberian pakan, perkandangan, perkawinan, penanganan kelahiran, rekording, sanitasi dan kesehatan).
Pemeliharaan ternak menggunakan kandang koloni di tiap Dusun, maka diarahkan untuk pembentukan kelompok ternak. Pentingnya dari pembentukan kelompok ternak ini yaitu untuk memperkuat kapasitas peternak dalam mengakses informasi, adopsi ilmu pengetahuan, akses sarana prasarana, pembiayaan, memperkuat usaha hulu hilir secara terpadu yang pada akhirnya meningkatkan nilai tambah, posisi tawar dan taraf hidup peternak.