Post

Natar - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai, Dwi Retno Mulyaningrum, S.Pt., M.Eng., M.Sc menyampaikan paparan dengan topik "Permasalahan dan Peluang Budidaya Ternak Kambing dan Domba di Lampung" pada kegiatan Bimtek Standarisasi Manajemen Pemeliharaan Kambing dan Domba yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Rabu (07/12/2022).

 

Adapun kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesawaran serta pelaku usaha ternak kambing dan domba di wilayah Kabupaten Pesawaran. 

 

Rangkaian acara pada kegiatan tersebut yaitu:

1. Sambutan Kepala BPTP Lampung (Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si)

2. Arahan dan Pembukaan

3. Standardisasi Manajemen dan Pemeliharaan Kambing (Dr. Ir. Fera Mahmilia, MP - Ka. Lolit Kambing Potong)

4. Standardisasi Manajemen Kesehatan Ternak Kambing dan Domba (Dr. Anwar)

5. Penggunaan Aplikasi GoSheep Vet dan Aplikasi Takeshi (Uka Kahfiana, S.I.P)

6. Permasalah dan Peluang Budidaya Ternak Kambing dan Domba di Lampung (Dwi Retno M, M.Sc - Dinas PKH Lampung)

7. Pembuatan Pupuk Organik (Sujatmo - Balit Tanah)

 

Rangkuman dari kegiatan ini yaitu dalam melakukan sebuah usaha peternakan kambing dan domba memerlukan tiga aspek penting yaitu bibit, pakan, serta manajemen baik dari segi perkandangan, pemeliharaan, dan kesehatan. Perkembangan dan produktivitas ternak sejak lahir hingga dewasa juga harus diperhatikan agar pengembangan usaha peternakan dapat berjalan efektif dan efisien. Recording yang baik juga diperlukan untuk menghindari inbreeding yang dapat menurunkan performans ternak. Kesehatan ternak perlu diperhatikan dan dijaga sehingga mendapatkan kondisi kandang dan ternak yang baik dan prima. Lebih lanjut lagi, penanganan kesehatan ternak yang baik mampu mencegah penurunan harga jual ternak. 

 

Sementara itu, peluang usaha ternak kambing dan domba terpantau sangat luas, mulai dari penjualan bakalan hidup, bibit ternak, daging, susu segar, susu olahan, ternak kontes hingga wisata edukasi. Dalam usaha ternak kambing dan domba, peternak juga mampu mengembangkan pengolahan produk sampingan berupa pemanfaatan feses dan urin sebagai pupuk organik. Akan tetapi, disamping banyaknya peluang usaha ternak kambing dan domba ada pula beberapa permasalahan diantara belum optimalnya penggunaan pakan alternatif, kurangnya jumlah pemacek, serta adanya wabah penyakit.

 

Diharapkan dengan adanya Bimtek ini, baik para pelaku usaha ternak kambing dan domba maupun stakeholder mampu mengembangkan usaha peternakan kambing dan domba sehingga selain dapat memenuhi kebutuhan dalam daerah juga mampu menembus pada eksport.