Upaya Pemerintah tak henti-hentinya dalam mengembangkan potensi subsektor peternakan di Indonesia, hal ini juga dilakukan di Provinsi Lampung. Sejak dicanangkannya Program Upaya Khusus Sapi/Kerbau Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) tahun 2017 dan berlanjut dengan Program Sapi/Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) tahun 2019 oleh Kementerian Pertanian, hingga saat ini melalui Produsen penghasil mani/semen beku Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang telah mendistribusikan Benih berupa semen beku ternak unggul untuk mendongkrak produktivitas serta meningkatkan mutu genetik ternak di tingkat peternak.
Keluaran yang diharapkan dalam Program tersebut salah satunya adalah terpenuhinya produksi daging dalam negeri melalui kelahiran-kelahiran ternak yang dihasilkan dari Inseminasi Buatan (IB). Provinsi Lampung saat ini termasuk dalam kategori wilayah dominan IB, hal ini ditandai dengan banyaknya peternak yang menginginkan akseptor ternak yang dimiliki untuk di IB dengan straw/semen beku produksi Balai Inseminasi Buatan. Selaras dengan hal tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung memiliki kewenangan dalam pengendalian dan peredaran benih/bibit ternak yang masuk/keluar wilayah Provinsi Lampung, dan dalam rangka mengetahui keberhasilan program tersebut serta melihat performa ternak hasil IB, melalui Tim Bidang Perbibitan dan Produksi bersama Pihak BIB Lembang melaksanakan Monitoring dan Evaluasi SIKOMANDAN di Peternak yang berada di Kabupaten Lampung Tengah dan Kota Metro (9-10/03/2023).
Dalam rangkaiannya, kegiatan diawali dengan koordinasi dan pengambilan data/informasi mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan IB di masing-masing Dinas. Parameter keberhasilan tersebut diambil melalui angka Service/Conception (S/C) dan Conception Rate (C/R). Selain hal tersebut juga dilakukan pemeriksaan/uji mikros semen beku berupa Post Thawing Motility (PTM). Sisi teknis meliputi manajemen pakan, kesehatan hewan, kesehatan reproduksi ternak, peningkatan kompetensi petugas dalam melaksanakan IB secara SOP serta peternak dalam mendeteksi ternak birahi. Sisi administrasi berkaitan dengan pelaporan, pelaporan petugas dalam setiap kali pelayanan perlu ditingkatkan sehingga kualitas data parameter performa reproduksi tadi menjadi baik. Dalam uji PTM semen beku yang di uji mulai dari Depo Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga Depo Petugas (Lapangan) secara kualitas masih baik yang artinya sisi cold chain (rantai dingin) semen beku masih tetap terjaga yang dalam hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan IB.
Kegiatan di lapangan dilakukan pemeriksaan dan evaluasi kesesuaian performa produksi ternak dengan parameter sifat kualitatif ras bapaknya (bull yang digunakan) dan parameter kuantitatif (LD, PB, TB). Dari hasil pemeriksaan pedet hasil IB menggunakan semen beku BIB Lembang, diketahui bahwa performa produksi pedet-pedet tersebut baik, artinya tujuan dari kegiatan program SIKOMANDAN dari segi perbaikan kualitas genetik serta peningkatan performa sudah terpenuhi. Sisi selanjutnya adalah bagaimana menjaga dan meningkatkan performa produksi ternak tersebut sampai dengan dewasa, tentunya peran petugas teknis peternakan, Dinas Peternakan di Kab/Kota serta Provinsi dalam menyampaikan informasi/sosialisasi cara beternak yang baik (Good Farming Practice) harus terus digalakkan, agar hasil akhir dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan peternak dapat tercapai.