Oleh: Edy Pujianto, S.Pt., ME (APHP Ahli Madya)
Dari 8 misi Asta Cita Presiden Republik Indonesia terdapat 3 misi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Di antara 3 misi tersebut adalah:
1.
Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Swasembada
Pangan
Kemandirian pangan di
sektor peternakan dapat tercapai jika usaha peternakan tidak lagi menjadi usaha
subsisten, namun menjadi usaha pokok yang memiliki daya tarik dan
menguntungkan.
Bagaimana menumbuhkan agar
usaha di sektor peternakan memiliki daya tarik?
Dari aspek hulu diperlukan;
(a) kemudahan memperoleh permodalan dengan tingkat bunga yang kompetitif bagi pengembangan usaha; (b) ketersediaanya teknologi yang memudahkan dalam penyediaan pakan dan pemeliharaan; (c) rendahnya tingkat kejadian dan penyebaran penyakit.
Sedangkan dari aspek hilir diperlukan jaminan pasar dan kepastian harga. Karena ketika pasar mengalami kegagalan (market failure) dengan harga yang tidak pasti dan keterbatasan dalam serapan produk yang dihasilkan, maka akan berdampak terhadap pertumbuhan usaha di sektor peternakan.
2.
Melanjutkan Hilirisasi untuk Meningkatkan Nilai
Tambah
Hilirisasi
pada sektor peternakan dilakukan dengan memperluas segmentasi pasar melalui;
(a) pengembangan produk olahan dan deferensiasi produk, berupa kegiatan pendampingan atau bimtek diversifikasi produk olahan berbahan baku asal ternak; (b) peningkatan daya saing produk dengan standarisasi mutu dan sertifikasi keamanan pangan, berupa kegiatan pendampingan sertifikasi izin edar, sertifikasi organik, sertifikasi NKV serta Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) keamanan, mutu, gizi, label dan iklan pangan segar; (c) memperluas akses pasar, berupa kegiatan bazar dan promosi event yang dibiayai oleh pemerintah maupun sponsorship.
3. Membangun Dari Desa Untuk Pemerataan Ekonomi Dan Pemberantasan Kemiskinan
Diantara penyebab ketimpangan dan kemiskinan di desa adalah keterbatasan ketrampilan (soft dan hard skill) dan rendahnya tingkat kepemilikan modal (capital). Peningkatan ekonomi pedesaan yang berbasis pertanian dapat dilakukan dengan penerapan integrated farming dan pengembangan korporasi. Integrated farming pada sektor peternakan dapat berupa kegiatan integrasi sapi-sawit, kambing-singkong, kambing-kakao, dan lainnya. Sedangkan pengembangan korporasi dilakukan dengan mengintegrasikan sejumlah kelompok tani dalam kelompok usaha dari hulu dan hilir yang dikelola dalam satu manajemen bisnis.