Post

Bandar Lampung - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung (Ir. Lili Mawarti, M.Si) dan Tim menghadiri acara In House Training Lumpy Skin Disease (LSD)/Penyakit Kulit Berbenjol yang di selengarakan oleh Balai Karantina Kelas I Lampung dan dihadiri semua Mitra dan Pengguna Jasa Karantina dengan Narasumber Kepala Pusat Riset Veteriner (Dr.drh. Harimurti Nuradji, M.Sc.) Badan Riset dan Inovasi Negera (BRIN), Kamis (21/04/2022).

 

Penyakit LSD adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus yang menyerang ternak sapi dan kerbau dan sudah dinyatakan wabah di Provinsi Riau pada bulan Februari 2022 dengan penyebaran melalui vektor dan kontak langsung dengan ternak yang sakit.

 

Gejala yang ditimbulkan antara lain: demam dengan suhu 40-41°C, nafsu makan berkurang, kulit berbenjol sampai dengan berkeropeng, dan kadang berakhir dengan kematian.

 

Upaya Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: Peningkatan Biosecurty (Desinfeksi, Deinsetisidasi, Fumigasi), Pengendalian Vektor, Peningkatan Pengawasan Lalu Lintas Ternak, dan Vaksinasi.

 

Inhouse Training juga mengosialisasi pengunaan Sistem Aplikasi Bosq (Si BosQ) yang merupakan aplikasi untuk mempermuda pendataan dan memantau pelaksanaan bongkar muat sapi/kerbau di pelabuhan khususnya sapi/kerbau Importasi. Aplikasi ini adalah Inovasi yang dikembangkan Karantina Lampung saat ini dalam rangka memberikan pelayanan kepada pelaku usaha terkait.

 

Pada kesempatan ini juga dilakuan acara Temu Pamit Kepala Balai Veteriner Lampung (drh. Muh. Jumad, M.Si) yang akan memasuki masa Purnabakti pada 01 Mei 2022.