Lampung Selatan - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet (drh. Anwar Bahri) dan Subkoor Kesmavet (Rahayu Wulandari, S.Pt) menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) Rencana Kontingensi (Renkon) Penanganan Ternak saat Letusan Anak Gunung Krakatau, Rabu (24/05/2023).
Acara FGD dihadiri oleh Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Keswan Lampung Selatan, Sekretaris BPBD Kabupaten Lampung Selatan, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan. FGD ini sebagai sarana untuk berdiskusi dan menentukan langkah awal dalam penyusunan dokumen Renkon. Pada kesempatan ini Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet menyampaikan bahwa perlu dilakukan pemetaan kemungkinan kecamatan terdampak letusan gunung api untuk menentukan dampak langsung (kematian ternak, kerusakan HMT) dan dampak tidak langsung (kehilangan mata pencaharian peternak).
Dokumen Renkon adalah adalah dokumen yang disiapkan saat tahap pra bencana dan akan diubah menjadi rencana operasional (Renop) pada saat kejadian bencana. Dokumen Renkon disusun sebagai upaya meminimalkan kerugian ekonomi di sektor peternakan sebagai akibat kejadian bencana.
Terdapat 4 kecamatan yang memiliki kemungkinan terdampak akibat letusan Anak Gunung Krakatau yaitu Kecamatan Rajabasa, Katibung, Penengahan dan Sidomulyo. Secara umum lokasi terdampak terdapat disepanjang pesisir pantai karena bahaya sekunder yang ditimbulkan dalam bentuk gelombang tsunami. Seluruh stakeholder yaitu BPBD Kabupaten Lampung Selatan dan Dishub Kabupaten Lampung Selatan berkomitmen untuk bekerjasama dalam penyusunan Dokumen Renkon, serta memberikan data-data berupa literatur dan data teknis yang dibutuhkan.