Post

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Anwar Bahri, menghadiri Pertemuan Joint Monitoring dan Evaluasi FAO Country Programming Framework (CPF) 2021-2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Veteriner Lampung pada Selasa, 25 Februari 2025, dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Balai Veteriner Lampung, perwakilan FAO Indonesia, serta delegasi dari Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Luar Negeri, dan Biro Kerjasama Luar Negeri. Pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi serta memonitor kerja sama antara FAO dan Pemerintah Indonesia dalam pengembangan sektor pertanian, termasuk bidang peternakan, selama periode 2021-2025.


Dalam diskusi yang berlangsung, FAO menyoroti berbagai program yang telah didukung di Provinsi Lampung, di antaranya penerapan biosekuriti tiga zona pada farm layer dan pedaging, sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV), serta pilot project RENOFARM yang berfokus pada pengurangan penggunaan antibiotik di peternakan ayam petelur dan pedaging. Selain itu, FAO juga menjalankan proyek percontohan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk penyakit zoonosis di Kota Metro dan Pringsewu. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas peternakan, memperkuat biosekuriti, serta memastikan keamanan produk hewan yang beredar di masyarakat.


Dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan, FAO akan menyusun rencana kegiatan untuk tahun mendatang dengan memprioritaskan pemetaan sektor-sektor strategis yang sejalan dengan kebijakan pemerintah serta memperkuat dampak positifnya bagi masyarakat. Kegiatan ini diawali dengan diskusi di Balai Veteriner Lampung dan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Kabupaten Lampung Timur untuk melihat langsung implementasi program di lapangan. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan subsektor peternakan di Lampung semakin maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.